Suara Bengkulu – Hujan deras mengguyur Kabupaten Kepahiang Jum’at (26/4) sejak sore hingga malam hari. Sungai Musi yang melintasi kabupaten Kepahiang meluap, jalan raya, sejumlah jembatan dan beberapa desa terendam air. Luapan sungai Musi menyebabkan jembatan Tebat Monok yang merupakan akses utama jalan lintas Kepahiang-Bengkulu tidak dapat dilintasi pengendara, arus macet terjadi sejak pagi hari. Ketinggiian air sungai sudah melewati lantai jembatan,
Derasnya arus sungai membuat sampah yang terbawa arus menyangkut di jembatan, warga khawatir menyeberang. Kendaraan terjebak kemacetan di jalan lintas Kepahiang-Bengkulu, tepatnya di jembatan Desa Tebat Monok. Hal itu diakibatkan meluapnya sungai Musi hingga ke badan jalan mencapai hingga setinggi lutut orang dewasa.
Ruas jalan yang sempit membuat arus kendaraan dari kedua arah harus bergantian untuk menembus derasnya aliran air yang menggenangi jembatan. Akibatnya, perjalanan pengendara yang akan melewati jembatan Tebat Monok harus terhenti sementara.
[adning id=”684″]
“Jembatan ini digenangi karena luapan sungai Musi terjadi sejak tadi pagi,” ungkap salah seorang warga.
Sementara itu, di Kecamatan Ujan Mas akses menuju Desa Air Hitam dan Desa Tanjung Alam terpaksa tidak bisa dilalui, lantaran 2 jembatan utama terendam luapan air sungai Musi.
“Hujan yang melanda sejam sore hingga tadi malam, menyebabkan air sungai meluap. Sejak tadi malam pula desa Air Hitam dan Tanjung Alam terendam banjir, masyarakat meminta perhatian pihak terkait sebab kejadian seperti itu terus terjadi,” ujar Anggota DPRD Kepahiang Armin Jaya.